Pengertian
Feminisme
dan
macam-macam
aliran Feminisme
Pengertian Feminisme
sebuah gerakan
perempuan yang menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak dengan pria,
yang dilatarbelakangi kesadaran adanya penindasar terhadap perempuan, tokohnya disebut dengan “Feminis”
menurut Yubahar
Ilyas, feminisme adalah kesadaran akan ketidakadilan jender yang
menimpa kaum perempuan, baik dalam keluarga maupun masyarakat, sertatindakan
sadar oleh perempuan maupun lelaki untuk mengubah keadaan tersebut.
Aliran-Aliran Feminisme
a.
Feminisme Liberal
pandangan untuk menempatkan perempuan yang memiliki kebebasan
secara penuh dan individual. Aliran ini menyatakan bahwa kebebasan dan kesamaan
berakar pada rasionalitas dan pemisahan antara dunia privat dan publik.
Perempuan adalah makhluk rasional, kemampuannya sama dengan laki-laki, sehingga
harus diberi hak yang sama juga dengan laki-laki.
Gerakan ini muncul pada awal abad 18, lahirnya bersamaan dengan
zaman pencerahan. Tuntutannya adalah kebebasan dan kesamaan terhadap akses
pendidikan, pembaharuan hukum yang bersifat diskriminatif.
Kaum
Feminis Liberal menuntut kesempatan yang sama bagi setiap individu, termasuk
perempuan. Akibatnya banyak perempuan domestic yang melepaskan diri menuju
public.
Tokoh aliran ini adalah “Naomi Wolf”
b.
Feminisme Radikal
Pada sejarahnya, aliran ini muncul sebagai reaksi atas kultur
seksisme atau dominasi sosial berdasar jenis kelamin di Barat pada tahun
1960-an, utamanya melawan kekerasan seksual dan industri pornografi. Aliran ini
bertumpu pada pandangan bahwa penindasan terhadap perempuan terjadi akibat
sistem patriarki. Tubuh perempuan merupakan objek utama penindasan oleh
kekuasaan laki-laki. Oleh karena itu, feminisme radikal mempermasalahkan antara
lain tubuh serta hak-hak reproduksi, seksualitas (termasuk lesbianisme),
seksisme, relasi kuasa perempuan dan laki-laki, dan dikotomi privat-publik.
Pendekatan feminisme
radikal adalah apa saja yang berhubungan dengan laki-laki adalah negative dan
menindas, penganut aliran ini juga menolak adanya institusi keluarga, baik
secara teoritis maipun praktis.
c.
Feminisme Anarkis
Aliran ini beranggapan
bahwa lebih bersifat pada paham politik yang mencita-citakan masyarakat
sosialis dan menganggap negara dan laki-laki adalah sumber permasalahan yang
sesegera mungkin harus dihancurkan
d.
Feminisme sosialis
atau feminisme Marxis
Perempuan lebih
dipandang dari sudut teori kelas, sebagai kelas masyarakat yang tertindas. Para
penganutnya memperjuangkan perlawanan terhadap system social ekonomi yang
eksploitatif terhadap perempuan. Penindasan terhadap perempuan adalah bagian
dari penindasan kelas dalam system produksi.
e.
Feminisme post modern.
ide yang anti absolut dan anti otoritas,
gagalnya modernitas dan pemilahan secara berbeda-beda tiap fenomena sosial
karena penentangannya pada penguniversalan pengetahuan ilmiah dan sejarah.
Mereka berpendapat bahwa gender tidak bermakna identitas atau struktur sosial
Pendapat mengenai Aliran-Aliran
Feminisme
·
Feminisme
Liberal
Penulis memahami bahwa ini adalah
kelompok yang berpandangan bahwa antara
seorang laki-laki dan perempuan itu memiliki hak yang sama. Perempuan bebas
mengekspresikan apapun dalam hal
pendidikan, pekerjaan dan dalam perkara hukum tanpa membedakan, sekalipun
mengenai perbedaan jenis kelaminnya.
Karena pada hakikatnya perempuan adalah makhluk rasionalitas, memiliki
kemampuan dan hak yang sama dengan seorang laki-laki. Inti dari Aliran ini
ialah menuntut kesamaan hak antara laki-laki dan perempuan.
·
Feminisme
Radikal
Mengenai aliran ini, penulis
menangkap adanya paham yang menganggap
Bahwa laki-laki adalah makhluk
penindas kaum wanita. Aliran ini bertolak belakang dengan Aliran liberal, yaitu
tidak menghendaki adanya persamaan antara laki-laki dan perempuan. Karena itu, cara bagi perempuan untuk
menghancurkan kekuasaan laki-laki yang tidak layak atas perempuan adalah dengan
pertama-tama menyadari bahwa perempuan tidak ditakdirkan utnuk menjadi pasif,
seperti juga laki-laki tidak ditakdirkan untuk menjadi aktif.
·
Feminisme
Anarkis:
Penulis
memahami bahwa dalam feminisme anarkis ini benar-benar membenci dengan adanya
laki-laki, karena itu laki-laki harus segera di hapuskan, karena dianggap
sebagai sumber masalah yang utama, yang lebih banyak menindas dan merampas
hak-hak perempuan.
·
Feminisme
Marxis
Mengenai
aliran ini, jelas menggambarkan bahwasanya perempuan itu dipandang melalui
kelas, penindasan terlihat dalam kelas reproduksi politik social dalam system
ekonomi. Aliran ini menggambarkan adanya diskriminasi yang terjadi terhadap
perempuan merupakan dampak dari sistem ekonomi kapitalis, di mana
perempuan menjadi objek pengerukan modal kaum borjuis.
·
Feminisme
post modern
Aliran
ini memberi gambaran bahwa perbedaan antara laki-laki dan perempuan haruslah
diterima dan dipelihara. Mereka menganggap bahwa masyarakat telah diatur untuk
saling berhubungan diantara keduanya. Lebih jelasnya aliran ini menolak adanya
otoritas.
Referensi:
Ada kutipan dari sebuah buku:".....misalnya Erin Pizzey dalam dokumentasi wawancara pada tayangan video youtube yang diberi judul: Feminism is a Terrorist in Organization (Terjemahan: Feminisme adalah teroris dalam organisasi).
BalasHapusErin Pizzey menyatakan bahwa feminisme yang diawali dengan pergerakan wanita, berubah menjadi sangat anarksi. Sedangkan, awal dari pergerakan feminis adalah pergerakan marxis, yakni para wanita yang berkolaborasi dengan politisi pria sayap kiri di Inggris, dan kemudian kelompok wanita ini menyatakan diri ‘cukup’ untuk bekerja bersama dengan para pria dan mereka kemudian membuat kelompok sendiri. Mereka muncul dari para akademia dan bukan bermunculan dari para wanita pekerja, mereka memiliki profesi sebagai dosen, juga mahasiswi, inilah yang menjadi formasi awal gerakan wanita. ..."Sumber: Awaken The Giant - Bangkitnya Revolusi Sosial Dunia. Sulianta, Feri. 2016.