Edisi Belajar Hukum

Senin, 07 Oktober 2013

pengertian dan Macam-macam Aliran Feminisme


Pengertian Feminisme
dan
macam-macam aliran Feminisme

  Pengertian Feminisme
sebuah gerakan perempuan yang menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak dengan pria, yang dilatarbelakangi kesadaran adanya penindasar terhadap perempuan,  tokohnya disebut dengan “Feminis”
menurut Yubahar Ilyas, feminisme adalah kesadaran akan ketidakadilan jender yang menimpa kaum perempuan, baik dalam keluarga maupun masyarakat, sertatindakan sadar oleh perempuan maupun lelaki untuk mengubah keadaan tersebut.

 Aliran-Aliran Feminisme
a.      Feminisme Liberal
pandangan untuk menempatkan perempuan yang memiliki kebebasan secara penuh dan individual. Aliran ini menyatakan bahwa kebebasan dan kesamaan berakar pada rasionalitas dan pemisahan antara dunia privat dan publik. Perempuan adalah makhluk rasional, kemampuannya sama dengan laki-laki, sehingga harus diberi hak yang sama juga dengan laki-laki.
Gerakan ini muncul pada awal abad 18, lahirnya bersamaan dengan zaman pencerahan. Tuntutannya adalah kebebasan dan kesamaan terhadap akses pendidikan, pembaharuan hukum yang bersifat diskriminatif.
Kaum Feminis Liberal menuntut kesempatan yang sama bagi setiap individu, termasuk perempuan. Akibatnya banyak perempuan domestic yang melepaskan diri menuju public.
Tokoh aliran ini adalah “Naomi Wolf”
b.      Feminisme Radikal
Pada sejarahnya, aliran ini muncul sebagai reaksi atas kultur seksisme atau dominasi sosial berdasar jenis kelamin di Barat pada tahun 1960-an, utamanya melawan kekerasan seksual dan industri pornografi. Aliran ini bertumpu pada pandangan bahwa penindasan terhadap perempuan terjadi akibat sistem patriarki. Tubuh perempuan merupakan objek utama penindasan oleh kekuasaan laki-laki. Oleh karena itu, feminisme radikal mempermasalahkan antara lain tubuh serta hak-hak reproduksi, seksualitas (termasuk lesbianisme), seksisme, relasi kuasa perempuan dan laki-laki, dan dikotomi privat-publik.
            Pendekatan feminisme radikal adalah apa saja yang berhubungan dengan laki-laki adalah negative dan menindas, penganut aliran ini juga menolak adanya institusi keluarga, baik secara teoritis maipun praktis.
c.       Feminisme Anarkis
Aliran ini beranggapan bahwa lebih bersifat pada paham politik yang mencita-citakan masyarakat sosialis dan menganggap negara dan laki-laki adalah sumber permasalahan yang sesegera mungkin harus dihancurkan
d.      Feminisme sosialis atau feminisme Marxis
Perempuan lebih dipandang dari sudut teori kelas, sebagai kelas masyarakat yang tertindas. Para penganutnya memperjuangkan perlawanan terhadap system social ekonomi yang eksploitatif terhadap perempuan. Penindasan terhadap perempuan adalah bagian dari penindasan kelas dalam system produksi.
e.       Feminisme post modern.
 ide yang anti absolut dan anti otoritas, gagalnya modernitas dan pemilahan secara berbeda-beda tiap fenomena sosial karena penentangannya pada penguniversalan pengetahuan ilmiah dan sejarah. Mereka berpendapat bahwa gender tidak bermakna identitas atau struktur sosial



Pendapat mengenai Aliran-Aliran Feminisme

·         Feminisme Liberal
Penulis memahami bahwa ini adalah kelompok  yang berpandangan bahwa antara seorang laki-laki dan perempuan itu memiliki hak yang sama. Perempuan bebas mengekspresikan  apapun dalam hal pendidikan, pekerjaan dan dalam perkara hukum tanpa membedakan, sekalipun mengenai perbedaan  jenis kelaminnya. Karena pada hakikatnya perempuan adalah makhluk rasionalitas, memiliki kemampuan dan hak yang sama dengan seorang laki-laki. Inti dari Aliran ini ialah menuntut kesamaan hak antara laki-laki dan perempuan.
·         Feminisme Radikal
Mengenai aliran ini, penulis menangkap adanya paham yang menganggap
Bahwa laki-laki adalah makhluk penindas kaum wanita. Aliran ini bertolak belakang dengan Aliran liberal, yaitu tidak menghendaki adanya persamaan antara laki-laki dan perempuan. Karena itu, cara bagi perempuan untuk menghancurkan kekuasaan laki-laki yang tidak layak atas perempuan adalah dengan pertama-tama menyadari bahwa perempuan tidak ditakdirkan utnuk menjadi pasif, seperti juga laki-laki tidak ditakdirkan untuk menjadi aktif.
·         Feminisme Anarkis:
Penulis memahami bahwa dalam feminisme anarkis ini benar-benar membenci dengan adanya laki-laki, karena itu laki-laki harus segera di hapuskan, karena dianggap sebagai sumber masalah yang utama, yang lebih banyak menindas dan merampas hak-hak perempuan.
·         Feminisme Marxis
Mengenai aliran ini, jelas menggambarkan bahwasanya perempuan itu dipandang melalui kelas, penindasan terlihat dalam kelas reproduksi politik social dalam system ekonomi. Aliran ini menggambarkan adanya diskriminasi yang terjadi terhadap perempuan merupakan dampak dari sistem ekonomi  kapitalis, di mana perempuan menjadi objek pengerukan modal kaum borjuis.
·         Feminisme post modern
Aliran ini memberi gambaran bahwa perbedaan antara laki-laki dan perempuan haruslah diterima dan dipelihara. Mereka menganggap bahwa masyarakat telah diatur untuk saling berhubungan diantara keduanya. Lebih jelasnya aliran ini menolak adanya otoritas.


Referensi:



1 komentar :

  1. Ada kutipan dari sebuah buku:".....misalnya Erin Pizzey dalam dokumentasi wawancara pada tayangan video youtube yang diberi judul: Feminism is a Terrorist in Organization (Terjemahan: Feminisme adalah teroris dalam organisasi).
    Erin Pizzey menyatakan bahwa feminisme yang diawali dengan pergerakan wanita, berubah menjadi sangat anarksi. Sedangkan, awal dari pergerakan feminis adalah pergerakan marxis, yakni para wanita yang berkolaborasi dengan politisi pria sayap kiri di Inggris, dan kemudian kelompok wanita ini menyatakan diri ‘cukup’ untuk bekerja bersama dengan para pria dan mereka kemudian membuat kelompok sendiri. Mereka muncul dari para akademia dan bukan bermunculan dari para wanita pekerja, mereka memiliki profesi sebagai dosen, juga mahasiswi, inilah yang menjadi formasi awal gerakan wanita. ..."Sumber: Awaken The Giant - Bangkitnya Revolusi Sosial Dunia. Sulianta, Feri. 2016.

    BalasHapus